Izzuddincenter’s Blog

Just another WordPress.com weblog

Ingat Berkerja Untuk Dunia Akhirat

Saya teringat dua kisah yang menyadarkan saya untuk tidak menjadikan dunia segalanya. Bahkan kalau bisa, dan harus bisa mulai menjadikan dunia sebagai bekal akhirat. Bukan sekedar menjadi harta warisan yang menyakitkan.

 

Kisah pertama tentang seorang tua yang menangis. Tersebutlah seorang tua yang kaya raya. Ia begitu kuatir dengan masa depan  anaknya. Makanya ia banting tulang peras tenaga demi membahagiakan anak dan keluarganya.

Suatu hari ia meninggal. Didaptilah olehnya satu kebenaran, yaitu kekecewaan, bahwa keluarganya tidak mencintainya sebagaimana ia mencintai keluarganya. Dari kubur sana, si orang tua diperlihatkan kesedihan anak dan istrinya hanya sebatas 7 hari kematiannya. Setelah itu, tidak ada lagi perhatian untuknya. Dan bahkan sepeningalnya, anak keturuannya, malah menjadi satu musuh bagi yang lainnya, berebut warisan, atau berkamsiat dengan harta warisannya.

Menangislah orang tua tersebut. Apalagi kini jelas juga baginya, bahwa tidak ada bagian dunia untuknya, diakhirat. Sebab tidak ada yang dibawa, sedang amalnya hanya sedikit.

 

Kisah kesua tentang seorang suami yang menangis. Tersebutlah seorang lelaki yang kaya raya. Ia bangun kemegahan dunianya, hiangga membuat mata orang lain silau dengan kilauan dunia yang digenggamnya. Dan orang ikaya ini memiliki istri yang sangat cantik pula.

Datanglah suatu ketika malaikat kematian membawa keputusan kematian untuknya. Semua hartanya diwariskan kepada istrinya. Hari berlalu berganti , kemudian si wanita tersebut mengawini lelaki lain. Dari alam kubur sana, si orang kaya yang sudah meninggal tadi menganis. Susah payah ia mencari harta ternyata dikemudian hari, ternyata hartanya hanya diperuntukkan bagi lelaki yang saat ini menjadi suami baru istrinya.

Tentu saja tulisan ini tiada maksud membuat anda alergi menjadi orang kaya. Maksudnya sekedar memiliki kearifan dalam memandang dunia. Sayangi dunia dengan tidal melupakan pemilikNya. Sayangi dunia dengan tidak melupakan si pemberi. Dan sisakan sebahagian dunia untuk amal saleh di akherat nanti.

Februari 22, 2009 - Posted by | Uncategorized

Belum ada komentar.

Tinggalkan komentar